ART dan Majikan
ART
PART-5
Kupeluk dan kucium kedua putra- putriku. Sambil berkata,
"Tenang ya sayang, mama kan selalu melindungi kalian.
"Ya mama", sahut mereka berbarengan, dengan membalas memeluk dan mencium mamanya.
"Anak mama tunggu dikamar ini aja ya , kunci pintunya, mama keluar dulu, dan beli nasi bungkus untuk makan siang ", ujarku.
"Ya mama tapi jangan lama-lama sahut mereka".
"Tidak sayang, mama tau perasaaan kalian"
ujarku berusaha tenang, walau perasaan ini sangat khawatir.
kuberlalu ke pintu dan menyuruh putraku untuk mengunci pintu kamar.
Aku keruang tengah, menemui Lili dan tamu tak diundang. Mereka sedang asyik bercengkrama. Air teh yang disuguhkan sudah habis diminumnya.
" Pak, aku mau keluar, ditinggal sebentar ya, dan Lili tolong bikinkan lagi air teh untuk bapaknya" , ujarku.
" Ya buk !" , jawab mereka serentak.
Kupergi keluar rumah, supaya gerakan cepat, kuambil honda Vario, dihidupkan dan digas menuju rumah makan. Syukurlah rumah makan tidak jauh dari rumah, jadi untuk keperluan mendadak. Jika aku belum masak, ini sangat menguntungkan sekali.
Setelah sampai dirumah makan Padang,
kupesan 6 bungkus nasi langsung diramaskan, dengan sambal yang bervariasi. Dua bungkus dengan sambal ikan bakar nila, dua bungkus dengan sambal ayam bakar dan dua bungkus lagi dengan sambal gulai ikan sisik. Tidak lupa kubeli beberapa bungkus kerupuk melinjo. Setelah bayar belanjaan , aku kembali menuju ke honda Vario kesayanganku , dihidupkan dan kugas menuju pulang kerumah.
Sesampai dirumah, menuju ruang tengah. Tidak kutemui bapaknya Lili.
"Lili bapakmu mana ?" tanyaku sambil mengernyitkan dahi.
"Bapak mandi buk" sahutnya.
"Teman bapakmu ?" Tanyaku lagi, karena juga tidak melihat teman bapaknya Lili diruang tengah.
"Lagi beli rokok ke warung bu" sahutnya.
" Ya, udah kamu ambil ambil piring dan gelas langsung isi air minum, tarok disini" kataku sambil menunjuk ruang tengah.
"Ya bu " jawabnya santun tapi kikuk, atau menurutku lebih cenderung disebut dengan salah tingkah.
Tidak berapa lama, bapak Lili udah menuju ruang tengah, dengan penampilan yang lebih segar dan bersih. Teman bapaknya juga sudah balik dari warung.
Ku persilahkan mereka makan.
"Silahkan makan pak , ini makan siangnya ala kadarnya aja" ujarku.
"Trimaksih banyak bu, kami telah merepotkan ibuk" sahutnya sambil tangannya meraih makanan yang sudah disiapkan.
"Kamu maka sekalian Lili, ibu temanin adek, mereka makan dikamar aja", kataku.
"Ya buk" balasnya, sambil membuka nasi bungkus dihadapannya.
Bersambung...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
waaah lanjutanya apa ni.... ditunggu dinda cantik
Ditunggu kisah selanjutnya Bu. Salam MGI Riau. Sukses dan Literasi
Keren, Bu. Ditunggu lanjutannya.
Mksh pak, siap, insya Allah
lili kikuk terus nih...lanjut bucan. salam
Mksh bucan...siip.
Kenapa lili, penasaran lanjutannya, Bu. Semoga ibu sehat dan makin sukses dalam berkarya aamiin. Salam literasi bu
Keren ... penasaran kelanjutannya
Mksh Jeng hadirnya
Di tunggu aja kelanjutannya bun
Siap bunda
Lili tuh kenapa kok salah tingkah
Ya bunda, yuuks, simak yg berikutnya ya bunda
Cerita bersambung.. Keren Bun, ditunggu kelanjutannya
Cerbung .. jadi penasaran isi ceritanya
Mksh bunda hadirnya